Senin, 17 November 2014

Membentuk Pola Pikir yang Baik

Kecerdasan emosi dan perkembangan anak bukanlah hal yang mudah untuk dikendalikan. Anak bagaikan spons yang cepat menyerap apapun yang ada di sekitarnya. Mereka juga merupakan peniru dari berbagai hal yang orang dewasa di sekitarnya lakukan. Istilah “Buah tak jatuh dari pohonnya” mungkin hadir karena hal ini. Segala kebiasaan dan sifat yang dimiliki orang tua bukan hanya diturunkan, tetapi juga ditiru oleh anaknya. Bukan hanya kebiasaan baik yang mereka ikuti. Anda mungkin tidak sadar bahwa anda telah memberikan contoh yang buruk lewat beberapa hal dan tindakan yang anda lakukan.

Khususnya untuk anda yang mempunyai anak perempuan, berhati-hatilah dalam memperlakukan diri anda. Contohnya, ketika anda bercermin, dan anda mulai mengeluhkan berbagai hal yang ada di wajah atau tubuh anda. Seperti kerutan halus yang muncul di wajah, atau lemak di beberapa bagian tubuh yang mengganggu. Ini akan memberikan pesan tersirat kepada mereka bahwa satu-satunya cara untuk menghargai seseorang adalah dengan bentuk fisiknya. Pemahaman ini akan terus terbawa hingga mereka beranjak dewasa. Terutama bagi anak perempuan yang dalam proses pertumbuhan di masa remajanya akan mendapatkan berbagai informasi yang salah mengenai bentuk tubuh yang sempurna atau wajah yang cantik.

Kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi adalah anak akan terlalu mementingkan penampilan fisiknya hingga melakukan diet atau menjalankan pola makan yang buruk. Oleh sebab itu, berhati-hatilah dalam bersikap karena hal sekecil apapun akan mempengaruhi pola pikir dan perkembangan anak.

Tidak ada komentar: