Senin, 20 Januari 2014

Pengaruh Kuliner di Tanah Air

Banyaknya rasa dan ragam pengolahan bahan masakan Indonesia ternyata dipengaruhi oleh masakan beberapa Negara. Beberapa masakan Negara lain yang turut mempengaruhi masakan lokal ialah masakan India, masakan Cina dan masakan Belanda. Ketiga Negara ini mempengaruhi masakan lokal sebagai bentuk akulturasi kebudayaan pada zaman dahulu. Untuk masakan India dan Cina mulai masuk sebelum masa penjajahan, dimana pada masa itu perdagangan tradisional melalui jalur pelayaran begitu aktif terbuka. Sedangkan masakan Belanda mulai mempengaruhi cita rasa lokal ketika Indonesia masih belum merdeka.

Masakan India mulai masuk ke Indonesia dimulai pada abad keempat. Beberapa masakan hasil akulturasi tersebut ialah martabak dan kari, masakan yang banyak kita temukan sebagian besar Sumatra, Aceh dan Minangkabau. Bahkan beberapa makanan khas Aceh dan Minangkabau merupakan masakan asli asal India, seperti nasi kebuli, roti cane dan gulai kambing.

Proses migrasi bangsa Cina ke Indonesia dimulai sekitar abad ketujuh, sehingga diperkirakan pada masa itulah masakan CIna mulai mempengaruhi masakan lokal. Perpaduan masakan asli Indonesia dengan Cina dapat kita nikmati pada masakan bakso, bakpau, bakmi, siomay, lumpia, tahu, cap cay, fuyung hai, dan swike.

Sedangkan masa kolonial Belanda telah membawa bangsa ini mengenal roti, panekuk, steak dan juga keju. Beberapa masakan yang terakulturasi diantaranya adalah roti bakar, bistik jawa, semur, roti buaya, kastangel, sayur kacang merah dan beberapa kuliber lainnya.

Dengan bahan masakan Indonesia yang begitu beragam, selayaknya hal tersebut mampu menjadi kekuatan untuk lebih meningkatkan potensi wisata kuliner di nusantara. Caranya dengan mulai menggiatkan festival-festival kuliner untuk mengangkat citra masakan Indonesia dan juga promosi ke luar negeri.

Tidak ada komentar: